Mengapa Peran Media begitu Penting bagi Kader PMII?

Media merupakan suatu bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar suatu ide, gagasan, pendapat maupun informasi secara aktif yang dapat mengarahkan opini publik, bahkan dapat berupa pemberian nilai atau sebuah fakta. Saat ini media online memang menjadi trending topik dalam segala hal persoalan, mulai dari kegiatan sosial, pendidikan, maupun negara. Di zaman sekarang ini banyak yang memanfaatkan media sebagai sumber pengetahuan dan wawasan. Seperti halnya organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia yang bernama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Organisasi ini merupakan pewaris takhta penyebaran ajaran Islam Ahlussunah Wal Jama’ah yang bergerak di tataran perguruan tinggi. Berdasarkan realitanya, tidak banyak di antara gubuk PMII yang mengembangkan teknologi. Melihat perkembangan ini, PMII mempunyai beberapa jaringan media sosial yang di bawah naungan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII). Adanya berbagai macam perbincangan mengenai PMII, media banyak membicarakan serta memberitakannya seolah PMII selalu ada dalam perlindungan mahasiswa di seluruh Indonesia. Mulai dari isu-isu politik, sosialisasi, hingga intelektualisasi yang pada akhirnya kembali ke media massa. Lantas apa yang memengaruhi kader PMII begitu mahir dalam mengembangkan media? Apakah PMII hanya diam ketika dibicarakan oleh media? Ataukah media hanya dijadikan alasan kuat kaderisasi PMII? Hal ini merupakan salah satu gambaran kuat ranah anggota PMII yang sudah menyebar di berbagai media. Oleh karena itu, PMII seharusnya patut diperhitungkan mengingat perkembangan ilmu teknologi yang semakin modern dalam pengunaannya. Dengan adanya jaringan yang semakin luas untuk membuka berbagai informasi sekaligus komunikasi, PMII mampu mengedepankan akses jaringan guna mempermudah kader untuk mengetahui karakteristik kultur-kultur kotanya. Salah satu kader PMII, Ayi Sofwanul Umam, mengatakan bahwa “Secara organisasi, PMII dituntut untuk mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai sarana untuk melakukan transformasi nilai yang selama ini menjadi tujuan mulia PMII dan sebagai jalan untuk merebut kepemimpinan melalui wacana media yang selama ini kita perdalam. Sejalan atas keinginan menjadikan PMII sebagai organisasi kaderisasi yang modern”. Di sisi lain, kader PMII juga harus memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap media yang diolahnya, sehingga pada saat mengumpulkan sebuah informasi mereka tidak mudah menerima berita hoax apalagi hanya sekadar mendengar dari perkataan orang lain yang mana berita tersebut belum jelas sumbernya. Padahal kebohongan itu termasuk sesuatu yang merugikan. Terutama di zaman modern saat ini, banyak orang yang mengunakan media untuk kepentingan dirinya sendiri. Peran media sangatlah penting bagi manusia, khususnya media massa seperti koran, buku, majalah, newsletter, dan sebagainya. Hadirnya media massa dalam ranah kader PMII bertujuan untuk mencari informasi kegiatan para kader dalam aksi sehingga nantinya semakin banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang akan mereka dapatkan. Serta turut mempromosikan dan menyebarluaskan tentang kegiatan yang dilakukan oleh para kader PMII sehingga dapat menarik peminat. Lalu, apakah kita sebagai kader PMII hanya melihat tanpa mengkritiknya? Bukankah hal tersebut akan membahayakan bagi semua orang? Annisa Choirunnisa Demisoner Pengurus Rayon Abdurrahman Wahid ( Tulisannya di muat di Times pergerakan.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 faktor penyebab kekalahan Indonesia vs Vietnam sea games 2022

Idul Fitri dan kemacetan lalulintas